Toko Online Palsu

Penipuan di toko online kembali terungkap. Kali ini toko on line yang beralamat di duniacamera.blogspot.com diblok polisi karena melakukan praktik penipuan. Polisi juga sudah menangkap para pelaku.

Kini di laman situs tersebut tertulis 'WEBSITE INI SUDAH DI BLOK OLEH POLISI', lengkap dengan lambang Polda Metro Jaya yang menutupi laman situs.

Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Yan Fitri mengatakan, situs tersebut melakukan praktik penipuan dengan cara berpura-pura menjual kamera. "Ada 13 laporan masyarakat yang merasa dirugikan setelah bertransaksi di situs tersebut," kata Yan Fitri Halimansyah, Selasa (14/12/2010).

Seorang pria berinisial AW (26) dan dua perempuan berinisial LL (30) dan YF (25) ditangkap dua pekan lalu di rumahnya masing-masing.

AW dan YF ditangkap di sebuah rumah sekitar Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Sedangkan LL ditangkap di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Dari tangan mereka, polisi menyita laptop yang digunakan untuk membuat situs, dan buku tabungan beserta kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Dalam praktiknya, pelaku menampilkan gambar-gambar kamera digital. Harga yang ditawarkan pelaku pun terbilang sangat miring dari harga pasaran.

"Misalnya harga pasaran Rp 10 juta, dia jual Rp 7 juta, sehingga calon pembeli merasa tergiur," katanya.

Untuk meyakinkan calon korbannya, penipu ini mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi, berikut nomor rekening. Korban yang terjerat perangkap pelaku, kemudian mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.

"Setelah uangnya dikirim, tersangka menjanjikan barang pesanannya akan dikirim," ungkap Kasat Cyber Crime AKBP Suwondo Nainggolan.

Namun, barang yang dijanjikan sampai ke alamat korban selama satu hari itu, tidak kunjung datang. Korban kemudian melaporkan praktek penipuan itu ke Polda Metro Jaya.

"Kemungkinan korbannya ratusan. Karena bisa jadi korban yang tertipu itu enggan untuk melapor," imbuh Suwondo.

Suwondo menambahkan, penipuan yang dilakukan para tersangka sudah dilakukan selama satu tahun. Pelaku juga kerap berganti-ganti identitas ketika dihubungi.