Sabtu, 19 November 2011

Franklin di Puncak Kepercayaan Diri

printer muda Indonesia Franklin Ramses Burumi merengkuh prestasi gemilang pada nomor lari 100 meter dan 200 meter di ajang SEA Games 2011 di Kompleks Olahraga Jakabaring Palembang, Senin.

Torehan prestasi itu sekaligus mengukuhkan Franklin sebagai manusia tercepat di ajang SEA Games 2011.

Catatan waktu Franklin saat merebut medali emas nomor lari 100 meter adalah 10,37 detik, masih di bawah rekor yang diciptakan seniornya di Pelatnas, Suryo Agung Wibowo yang mencatat waktu 10,25 pada SEA Games di Nakhonratchasima, Thailand pada 2007. Sedangkan pada nomor 200 meter ia membukukan waktu 20,93 detik.

Soal rekor SEA Games tersebut, pelari muda kelahiran 14 Mei 1991 itu dengan penuh percaya diri mengatakan akan mampu memecahkannya. "Beri saya waktu beberapa tahun," katanya.

Saat ini pelari muda dengan gaya rambut nyentrik bercat pirang itu memang sedang dalam tingkat percaya diri yang tinggi. Ia menjadi salah satu tumpuan harapan Indonesia, setelah seniormya Suryo Agung Wibowo mundur dari tim SEA Games 2011 karena menunaikan ibadah haji.

Franklin mengakui kepercayaan dirinya memuncak setelah ia dibimbing pelatih Henny Maspaitella. "Dua bulan berlatih di Surabaya sangat berarti bagi pencapaian saya saat ini," katanya. Menurut Franklin, Henny lah yang membuat dia banyak berubah.

Sebelumnya Franklin sempat didegradasi dari pelatnas SEA Games gara-gara ia dinilai tak disiplin berlatih, sehingga prestasinya pada Kejuaraan Dunia Atletik di Daegu, Korea Selatan, buruk .

Franklin tentu sangat kecewa saat terdegradasi dari pelatnas, ia membantah tak disiplin berlatih. Hasil jeblok di kejuaraan dunia, menurutnya karena saat itu kakinya cedera.

Ia meminta di masa datang PB PASI jangan terburu-buru mendegradasi atletnya, sebelum melihat dengan seksama dan lebih dalam kondisi atletnya. PB PASI akhirnya memang memberi kesempatan kepada Franklin, karena setelah dibimbing pelatih Henny Maspaitella prestasinya banyak mengalami kemajuan.

Torehan prestasinya di SEA Games itu merupakan pembuktian bahwa ia memang layak menjadi tumpuan Indonesia pada lari jarak pendek, terutama nomor 100 dan 200 meter. Prestasi gemilang Franklin itu sekaligus memulihkan reputasinya yang sempat tercoreng karena terdegradasi.

Sejak berlatih di Surabaya, Franklin memang kerap menulis kalimat penggugah di dinding aman jejaring sosial miliknya. Sprinter putra Papua itu rupanya menyemangati diri dengan "mantra-mantra" positif, agar kepercayaan dirinya meningkat.

"Saya bisa meneropong kesuksesan yang saya peroleh di masa depan. Dan saya membentuk masa depan seperti yang saya inginkan dari sekarang. Dari hari ini? dari detik ini? Dengan kerja keras. Dengan Action mulai sekarang!," Begitu Franklin Burumi menulis di akun facebooknya pada 21 Oktober lalu.

Franklin yang memiliki motto "Tak perlu jadi yang terbaik, tapi perlu buat yang terbaik" juga berjanji akan membuang kebiasaan buruk yang menjadi penghalang prestasinya. Franklin dinilai paling malas jika berlatih ketahanan fisik dan stamina.

Namun di bawah bimbingan Henny, Franklin akan mewujudkan impiannya, "berlari seperti angin", dan menjadi manusia tercepat di Asia.

Simon Tambah Emas Indonesia

Partai terakhir bulu tangkis perorangan akhirnya dimenangkan pemain tunggal putra asal Indonesia Simon Santoso. Pemain pelatnas Cipayung ini sukses menghentikan perlawanan pemain Thailand Tanongsak Saensomboonsuk.

Simon menang tiga gim 21-10, 11-21, 21-19. Keberhasilan Simon ini sekaligus memastikan Indonesia menjadi juara umum di cabang bulu tangkis dengan meraih lima emas.

Posisi kedua dan ketiga diambil Thailand dan Singapura yang masing-masing meraih satu emas.

Raihan lima medali emas ini melampaui target yang dicanangkan PBSI sebelumnya, yakni empat medali emas atau sama dengan pencapaian pada SEA Games 2009 di Laos.

Emas Pertama Timor Leste dari Kempo

Kontingen Timor Leste akhirnya mengakhiri paceklik emas pada SEA Games XXVI/2011.

Emas pertama negeri yang semula diokupasi Indonesia ini berasal dari cabang kempo nomor mixed kumi embu (artistic) berpasangan kyukenshi.

Pasangan Julianto Perreira dan Dorceyana Borges adalah pasangan yang memastikan emas bagi Timor Leste saat final nomor tersebut, yang dipertandingkan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/11).

Julianto, usai pertandingan, tak menyangka bisa menghadirkan emas bagi negaranya. "Kaget tentu saja. Senang pada akhirnya. Puji Tuhan," ujarnya dalam Bahasa Indonesia.

Pasangan Julianto-Dorceyana, pada final nomor seni tersebut, memperoleh nilai tertinggi, yaitu 264. Julianto sendiri tak menyangka bisa memperoleh emas dan nilai tertinggi karena merasa tim Indonesia lebih baik.

Julainto menerangkan, dia dan pasangannya mempersiapkan diri selama delapan bulan. Diakuinya, Indonesia merupakan pesaing terberat.

1 Emas Bagi Indonesia Di Cabor Kempo

Pasangan kenshi I Made Indrawan-Dwi Afriyanti memastikan meraih satu emas dari nomor mixed kumi embu (artistik) berpasangan yudansha cabang olahraga kempo. Emas ini semakin mengukuhkan dominasi kontingen Indonesia secara keseluruhan di pesta olahraga multicabang negara-negara Asia Tenggara.

Indrawan dan Dwi, pada pertandingan final yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/11/2011), memperoleh nilai tertinggi untuk nomor ini, yaitu 268.

Ferry AM, manajer timnas Kempo Indonesia, mengatakan, memang pasangan ini diharapkan sejak awal bisa mendulang emas untuk kontingennya.

Kembali ke Index Topik Pilihan SEA Games Uyun Rebut Perunggu 500 Meter Time Trial Balap Sepeda

Turun di nomor 500 meter time trial final disiplin trek cabang balap sepeda SEA Games XXVI/2011, Uyun Muzizah merebut perunggu.

Berlomba di velodrome Rawamangun, Jakarta, Sabtu (19/11/2011), Uyun bertemu lawan lamanya di SEA Games 2007 asal Malaysia, Fatehah Mustapa. Di final hari ini, Fatehah mencatatkan waktu tercepat, 36,843 detik.

Tercepat finis kedua dibukukan pebalap putri Filipina Apryl Eppinger, 38,134 detik. Uyun mencatatkan waktu 38,338 detik.

"Posisi memang terbalik. Waktu di SEA Games Thailand, saya meraih emas di 500 meter time trial, Fatehah merebut perunggu. Sekarang, saya perunggu, Fatehah emas," ujar Uyun.

Uyun mengaku kecewa dengan hasil final hari ini. Namun, ia memastikan akan tetap optimistis karena ia masih akan turun di beberapa nomor lagi. "Saya berharap peluang masih ada di beberapa nomor itu," ujar Uyun

Tontowi/Liliyana Menang, Target Emas PBSI Terpenuhi

Kemenangan pemain ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atas pasangan Thailand Sudket Prapakamol/Saralee memenuhi target medali emas yang dicanangkan PBSI yakni empat medali emas. Indonesia masih punya peluang menambah satu emas lewat tunggal putra Simon Santoso.

Tontowi/Liliyana menang dua gim langsung 21-7, 21-14 atas pasangan Thailand. Mereka main cukup taktis dan menguasai sepenuhnya pertandingan.

Sebelumnya Indonesia mendapat emas dari beregu putra, ganda putra, ganda putri.

Tontowi/Liliyana Menang, Target Emas PBSI Terpenuhi

Kemenangan pemain ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atas pasangan Thailand Sudket Prapakamol/Saralee memenuhi target medali emas yang dicanangkan PBSI yakni empat medali emas. Indonesia masih punya peluang menambah satu emas lewat tunggal putra Simon Santoso.

Tontowi/Liliyana menang dua gim langsung 21-7, 21-14 atas pasangan Thailand. Mereka main cukup taktis dan menguasai sepenuhnya pertandingan.

Sebelumnya Indonesia mendapat emas dari beregu putra, ganda putra, ganda putri.

Menang 2-0, Indonesia Jumpa Malaysia di Final

Indonesia melaju ke final cabang sepak bola Sea Games XXVI, setelah membungkam Vietnam 2-0, pada pertandingan semifinal, di Gelora Bung Karno, Sabtu (19/11/2011). Kemenangan Indonesia ditentukan oleh gol Patrich Wanggai (61) dan Titus Bonai (87).

Kedua kubu bermain agresif sejak awal. Selain ngotot dalam perebutan bola, mereka juga berusaha secepat mungkin mengalirkan serangan.

Namun, masing-masing tampak kurang tenang. Aliran serangan kerap patah di tengah jalan karena koordinasi permainan yang tidak solid umpan yang tidak akurat.

Selepas menit ke-15, tempo permainan agak menurun. Namun, Indonesia tampak bermain lebih rapi dan pada menit ke-18, berhasil menciptakan tekanan, yang berujung tembakan akurat Octovianus Maniani. Sayang, tembakannya masih bisa diantisipasi Tran Buu Ngoc.

Tak lama setelahnya, Egi Melgiansyah mengeksekusi tendangan bebas. Tembakannya mengarah tepat ke sasaran setelah mengani pagar betis Vietnam. Namun, kiper Tran Buu Ngoc lagi-lagi mampu mengantisipasinya.

Indonesia cukup konsisten menjaga intensitas serangan, tetapi sempat kehilangan fokus pada menit ke-40, sehingga Hoang Din Tung bisa menembus kotak penalti dan melepaskan tembakan. Namun, usahanya bisa dijinakkan Kurnia Meiga.

Indonesia kemudian mengawali babak kedua dengan sebuah serangan yang berujung tembakan dari Titus Bonai. Sayang, eksekusinya meleset ke sisi kanan gawang Tran Buu Ngoc.

Indonesia terus melakukan tekanan dan akhirnya berhasil unggul, berkat gol Patrich Wanggai pada menit ke-61 dari tendangan bebas.

Tendangan bebas diberikan setelah Egi Melgiansyah dilanggar tak jauh dari kotak penalti. Patrich yang dipercaya melakukan eksekusi, mengirim bola langsung ke sasaran dan masuk sudut kiri bawah gawang Tran Buu Ngoc.

Sekitar menit ke-80, Egi mencoba melakukan penetrasi. Ia sempat kehilangan bola akibat pengawalan seorang pemain lawan, tetapi berhasil merebutnya kembali dan melepaskan tembakan, yang ditepis Tran Buu Ngoc.

Indonesia akhirnya menambah gol melalui Titus "Tibo" Bonai pada menit ke-87. Mengandalkan kualitas individu, Tibo menggiring bola masuk kotak penalti dan menembakkan bola, yang masuk gawang Vietnam setelah mengenai seorang pemain lawan.

Indonesia terus berusaha memanfaatkan waktu sisa untuk menambah gol. Namun, angka 2-0 di papan skor tak berubah sampai peluit berbunyi panjang.

Vietnam: 18-Tran Buu Ngoc; 4-Au Van Hoan, 5-Ngo Hoang Thinh, 7-Hoang Din Tung, 8-Nguyen Trong Hoang, 9-Le Van Thang, 12-Nguyen Van Quyet, 14-Chu Ngoc Anh, 15-Truong Huynh Phu, 28-Lam Anh Quang

Cadangan: 1-Nguyen tuan Manh, 2-Duong Thanh Hao, 6-Nguyen Quoc Long, 10-Le Hoang Thien, 17-Bui Xuan Hieu, 20-Ding Thanh Trung, 22-Hoang Van Binh, 25-Nguyen Tuan Anh

Indonesia: 1- Kurnia Meiga; 13-Gunawan Dwi Cahyoi, 28-Abdul Rahman, 15-Hasim Kipuw, 24-Diego Michiels; 8-Egi Melgiansyah, 6-Mahardiga Lasut; 21-Andik Vermansyah , 10-Octovianus Maniani, 27-Patrich Wanggai; 25-Titus Bonai

Cadangan: 5-Christianto Yericho, 7-Yongky Aribowo, 11-Ramdani Lestaluhu, 12-Andritany Ardhiyasa,14-Lucas Mandowen, 17-Ferdinand Sinaga, 26-Hendro Siswanto

Ivana: Semua karena Tuhan...

Atlet wushu Ivana Ardelia Irmanto yang berhasil meraih medali emas dari nomor nan quan putri, Jumat (18/11/11), dengan serta-merta mengatakan, keberhasilannya sebagai hasil percaya kepada Tuhan.

"Ini semua berkat saya percaya kepada Tuhan. Tuhan akan menolong saya dalam berjuang," ujar Ivana seusai upacara penghormatan pemenang di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta.

Dalam lomba nomor nan quan, Ivana berhasil mengungguli lawan-lawannya dalam perolehan poin yang diberikan sembilan wasit atau juri. Atlet kelahiran 11 September 1993 ini mengumpulkan 9,60 poin, sedangkan urutan kedua (medali perak) diraih Cheau Xuen Tai (Malaysia) dengan 9,55 poin, dan perunggu jatuh ke tangan Faustina Woo Wai Sii (Brunei) dengan 9,48 poin.

Saat upacara pengibaran bendera, Ivana pun tak kuasa menahan haru dan berlinang air mata sambil ikut menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

"Puji Tuhan, medali emas ini saya persembahkan untuk bangsa, untuk keluarga saya, dan buat suporter Indonesia. Mereka semua luar biasa dan saya belum pernah merasakan sebahagia ini," ujar atlet bertinggi badan 167 sentimeter dan bobot 62 kilogram ini.

Siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta ini mengungkapkan, keberhasilan meraih medali emas kali ini merupakan yang pertama baginya setelah pada SEA Games 2009 di Laos gagal.

"Ini medali emas pertama bagi saya di ajang SEA Games. Kesenangan ini tak ternilai harganya karena dalam persiapan pelatnas kami sempat dihadang berbagai kendala," ujar anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Ivana yang sudah mulai berlatih senam dan olahraga beladiri sejak usia 6 tahun ini mengungkap kendala yang dimaksud adalah program pelatnas selama delapan bulan dari PB Wushu Indonesia yang tak dapat berjalan sesuai rencana.

"Program pelatnas adalah delapan bulan saat try out ke China, tetapi yang terlaksana hanya dua bulan. Saya dengar penyebabnya dana untuk latihan di luar negeri itu terlambat turun, maka keberhasilan ini menjadi hasil perjuangan keras," kata Ivana.

Sebagian Atlet Asing Sudah Pulang

SEA Games baru akan berakhir pada 22 November mendatang. Namun, sebanyak 918 atlet asing telah meninggalkan Palembang sebagai tempat penyelenggara. Alasannya, mereka telah kalah atau menyelesaikan pertandingan.

Petugas Layanan Kedatangan dan Keberangkatan Kontingen SEA Games di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Kota Palembang, Asti, menyebutkan, sebagian atlet, ofisial, juri, dan manajer tim telah pulang ke negara masing-masing, yaitu Filipina, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Singapura, dan Kamboja.

"Mereka telah menyelesaikan pertandingan dan langsung pulang ke negaranya," ujar Asti, Sabtu (19/11/2011).

Sabtu ini, atlet yang pulang berjumlah 307 orang, dari cabang atletik, renang, sepak takraw, memanjat, polo air, sofbol, petanque, dan menembak.

Pejabat National Sport Federation Timor Leste, David Thomas, mengatakan, selama berada di Palembang dirinya hanya sempat menemui atlet dari negaranya dan menonton di arena pertandingan. "Saya tidak sempat jalan-jalan," tuturnya.

Salah seorang LO, Panji, mengatakan, para atlet kurang tertarik mengunjungi tempat-tempat wisata. "Mereka hanya berbelanja ke Palembang Square dan Pasar 16 Ilir dengan menyewa angkutan hingga Rp 600.000 per hari," ujarnya.

Kota Palembang memiliki sejumlah tempat wisata, seperti Benteng Kuto Besak, Pulau Kemaro, dan Bukit Siguntang.

Ada pula sejumlah sentra kerajinan yang menarik dikunjungi, seperti Kampung Songket 24 Ilir, yang mana juga terdapat sejumlah kerajinan ukirnya. Namun, tempat-tempat wisata dan sentra kerajinan masih sepi dari kunjungan wisatawan asing selama SEA Games ini.

Ribuan Penonton Sesaki Arena Akuatik, Farida Pun Pingsan

Ribuan penonton memadati arena akuatik di Kompleks Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu (19/11/2011).

Salah seorang penonton, Farida (13), pingsan karena berdesak-desakan dengan penonton lain yang tak kebagian tempat duduk. Farida, siswa SMPN 4 Kayu Agung, sudah datang sejak pukul 08.00 di arena akuatik, tetapi tidak kebagian tempat duduk.

Sementara itu, pengunjung terus berdatangan dan berdesakan untuk masuk ke area tribun. Sejumlah pengunjung tertahan karena area tersebut sudah amat sesak.

"Kami terpaksa berdiri sejak pagi dan berdesakan dengan banyak penonton lain sehingga Farida kelelahan dan kehabisan napas," ujar Sherly, teman sekolahnya.

Tiba-tiba pingsan sekitar pukul 12.30, Farida langsung diangkut oleh sejumlah penonton ke ruang medis. Akuatik merupakan arena SEA Games yang paling banyak dipadati penonton. Sabtu siang ini, pengunjung arena berkisar 10.000 orang untuk menyaksikan duet final synchronized swimming.

Pesta Gol, Tim Futsal Putri Cukur Filipina 10-2

Tim futsal putri Indonesia berhasil lepas dari kebuntuan pada laga futsal SEA Games XXVI di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (19/11/2011). Indonesia mempermalukan Filipina dengan skor 10-2.

Strategi bermain lepas yang diinstruksikan pelatih Viernes Ricardo Polnaya ternyata sanggup membuat permainan timnas tampil lebih hidup di hari ketiga cabang futsal. Pencetak gol Indonesia adalah Rani Mulyasari (2’, 7’, 18’, 19’), Novita Murni Piranti (6’, 23’), Maulina Novryliani (17’, 24’), Retno Ayu (9’), dan Anggi Puspitasari (33’). Sementara itu, gol Filipina terjadi seluruhnya pada babak pertama yang disumbangkan Honey Thomason (3’) dan Merian Ronquillo (17’).

Timnas Indonesia tampil menyerang pada pembukaan babak awal. Umpan silang dari Novita berhasil dimanfaatkan Rani untuk mengelabui penjaga gawang Filipina hingga tercipta gol perdana di menit ke-2. Tertinggal 1-0 dari Indonesia, Filipina berhasil menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-3 melalui tendangan keras Honey ke arah gawang Indonesia.

Masuk menit ke-4, umpan silang Novita di depan gawang Filipina gagal dimanfaatkan Rani. Namun, upaya yang sama pada menit ke-6 dari umpan silang Rani berhasil ditendangkan Novita ke gawang Filipina. Skor 2-1 untuk Indonesia.

Di menit ke-7, penjaga gawang Filipina, Uzviminda Pacubas, lagi-lagi harus memungut bola. Ia gagal menangkap bola dari kaki Rani saat terjadi gol hasil gocekan hingga skor berubah menjadi 3-1 untuk Indonesia.

Rupanya, tendangan keras yang dilakukan Maulina ke arah gawang Katheen di menit ke-8 juga berhasil lolos dari tangkapan penjaga gawang lawan. Sayangnya, tendangan itu hanya membentur mistar.

Selang satu menit kemudian, Retno berhasil menambah kemenangan Indonesia menjadi 4-1.

Pada sisa 3 menit pertandingan babak pertama, penjaga gawang Indonesia, Nunki Dewi Entitisari, dibobol pemain Filipina, Merian,. Skor berubah menjadi 4-2.

Setelah 32 detik berselang, gocekan Maulina memperpanjang selisih perolehan gol menjadi 5-2. Ia kembali sukses menggocek kiper Filipina.

Pada menit ke-18, Rani lag-lagi menambah perolehan gol Indonesia dengan tendangan kerasnya ke arah gawang lawan. Skor berganti lagi menjadi 6-2.

Kekalahan Filipina semakin menjadi pada sisa 1 menit pertandingan babak pertama. Rani kembali mencetak gol. Skor berubah menjadi 7-2 dan bertahan hingga turun minum.

Babak belur

Koordinasi antarpemain timnas Filipina semakin memburuk hingga gol kembali disarangkan oleh Novita pada menit ke-23 pertandingan babak kedua. Gol bahkan kembali terjadi, yang disumbangkan kapten timnas Indonesia, Maulina, pada menit ke-24. Skor menjadi 9-2.

Serangan pemain Filipina, Critine Zacarias, pada menit ke-27 cukup membahayakan. Untunglah, tendanganya berhasil ditepis Nunki. Sejumlah peluang gol pun gagal dimanfaatkan dengan biak oleh para pemain Filipina karena selalu membentur gawang Indonesia.

Masuk menit ke-33, serangan balik Indonesia berbuah hasil. Anggi, berkat umpan jarak jauh Nunki, berhasil mengeksekusi dengan baik dan membukukan gol ke-10 untuk Indonesia. Skor 10-2 hingga pertandingan berakhir.

Pelatih timnas Filipina, Xarex Velasquez, mengakui serangan yang dibangun atletnya tidak maksimal. Nyaris, seluruh tendangan anak-anak asuhnya selalu digagalkan pemain belakang Indonesia.

"Indonesia memang lebih baik. Wajar kami kalah, karena persiapan atlet kami hanya enam bulan," ujarnya.

Pelatih timnas Futsal Putri Indonesia, Viernes Ricardo Polnaya, mengaku telah melakukan evaluasi dari kekalahan dua laga sebelumnya saat menghadapi Thailand 8-0 dan Vietnam 6-0.

"Kita evaluasi dua laga terakhir. Mereka tidak grogi lagi seperti pertandingan sebelumnya," ujar Viernes.

Angkat Besi Tambah Dua Perak

Tim angkat besi Indonesia kembali menyumbangkan dua medali perak, yaitu pada kelas senior putra 85 kilogram melalui lifter Samuel Shendy Latuperissa, dan kelas senior putra 105 kg melalui lifter Bayu Saputra, Sabtu (19/11/2011), di Jakabaring, Palembang.

Di kelas 85 Kg, Samuel Shendy Latuperissa harus mengakui keunggulan lifter Thailand, Pitaya Tibnoke yang mampu membuat rekor baru SEA Games. Samuel mampu melakukan angkatan snatch 136 kg, sedangkan clean and jerk 175 kg, atau total angkatan 311 kg.

Sementara Pitaya mampu melakukan angkatan snatch 149 kg dan clean and jerk 189 kg. Pada kelas 105 kg, lifter Thailand Khunchai Nuchpum juga mencetak rekor SEA Games baru dengan total angkatan 353 kg.

Khunchai mampu melakukan angkatan snatch 157 kg, sedangkan clean and jerk 196 kg. Sedangkan Bayu mampu melakukan angkatan snatch 152 kg, dan clean and jerk 186 kg. Posisi ketika pada kelas ini ditempati lifter Malaysia, Firdaus Abdul Razak dengan total angkatan 328 kg.

MASCOT SEA Games

Seperti yang kita tahu, Kadal komodo sudah dikenal baik secara lokal maupun internasional. Komodo ini tinggal di bagian Timur kepulauan Indonesia selama jutaan tahun. Namun, manusia hanya melihat keberadaan mereka sekitar satu abad lalu.

Dengan ukuran tiga meter dan berat 130 kilogram, komodo merupakan kadal terbesar yang ada saat ini. Terlepas dari ukuran raksasa mereka, kadal komodo dikenali oleh berbentuk datar kepalanya, hidung bulat, kulit kasar, besar, kaki ditekuk, dan ekor panjang tapi kekar.

Sejauh ini populasi Komodo telah agak stabil, dengan angka mencapai 3,000-5,000 di Pulau Komodo, Gila Motang, Rinca, dan Flores. Sayangnya, komodo betina mengalami masalah dalam mengerami telur mereka dan disebabkan penyelundupan, bencana alam, menyebabkan komodo di ambang batas kepunahan.

Hal ini menjadikan Komodo sebagai kebanggaan nasional dijadikan maskot SEA Games 2011, Modo dan Modi. Sebagai maskot, Modo dan Modi digambarkan sebagai bekerja keras, adil, lembut, ramah, dan sangat baik. Semua karakter yang positif mewakili hati dan jiwa di Indonesia dan diharapkan menjadi landasan untuk membangun hubungan harmonis dan membangun kerja sama dengan negara-negara sahabat.

Duet Renang Indah Indonesia Rebut Perunggu

Pasangan renang indah Indonesia, Aldela Amanda Nirmala dan Sabisima Arsyi meraih perunggu pertama bagi Indonesia, Sabtu (19/11) di Stadion Akuatik Jakabaring Palembang.

Dengan tempo yang sedang, Aldella dan Sabisima menari dengan mengutamakan tingkat kesulitan yang tinggi. Beberapa kali Aldella dan Sabisima mendapat tepuk tangan meriah mempertontonkan gerak yang kompak dan cantik.

Aldella dan Sabisima mengumpulkan nilai eksekusi 35 dan impresi keseluruhan 35,5 sehingga nilai total mereka 70,5 dan menempati urutan ketiga.

Medali emas di nomor ini direbut oleh tim Malaysia yang beranggotakan Sharen Hui Cheng Ping dan Katrina Ann Abdul Hadi. Malaysia memperoleh nilai total tertinggi 76,125.

Medali perak direbut oleh pasangan Singapura, Crystal Yap Yu Hui dan Stephanie Che Mei Qi. Tim Singapura mendapat nilai total 72,75 dan menempati posisi kedua.

.:: Friend Blog ::.

Entri Populer