Ada seorang pemuda yang lama menjalani pendidikan di luar negeri namun tidak pernah belajar agama Islam, kini kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia diminta kedua orang tuanya untuk belajar agama Islam, namun ia memberi syarat agar dicarikan guru agama yang bisa menjawab 3 pertanyaan yang selama ini mengganjal dihatinya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kyai dari pinggiran kota.
Pemuda : “Anda siapa dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?“
Kyai : “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.“
Pemuda : “Anda yakin? Sedangkan Profesor di Amerika dan banyak orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.“
Kyai : “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.“
Pemuda : “Saya ada 3 pertanyaan :
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya !
2. Kalau memang benar ada takdir, tunjukkan takdir itu pada saya !
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?“
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) “Hei ! Kenapa anda marah kepada saya?“
Kyai : “Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan
kepada saya.“
Pemuda : “Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.“
Kyai : “Bagaimana rasanya tamparan saya?“
Pemuda : “Tentu saja saya merasakan sakit.“
Kyai : “Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?“
Pemuda : “Ya!“
Kyai : “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!“
Pemuda : “Saya tidak bisa.“
Kyai : “Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu
melihat wujudnya."
Kyai : “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?“
Pemuda : “Tidak.
Kyai : “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?“
Pemuda : “Tidak.“
Kyai : “Itulah yang dinamakan takdir.“
Kiyai : “Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?“
Pemuda : ”Kulit.“
Kyai : ”Terbuat dari apa pipi anda?“
Pemuda : ”Kulit.“
Kyai : ”Bagaimana rasanya tamparan saya?“
Pemuda : ”Sakit.“
Kyai : ”Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki
maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan. Semoga kita bukan
termasuk orang-orang yang ditempatkan bersama syaitan di neraka...“
Pemuda itu langsung tertunduk dan memeluk kyai tersebut sambil memohonnya untuk mengajarkan Islam lebih banyak lagi.
Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6472621
Admin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.:: Friend Blog ::.
Entri Populer
-
MACAM - MACAM BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT * Budaya politik elit (terdiri dari kaum pelajar sehingga memiliki pengaruh ...
-
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Golongan darah A ...
-
BATURAJA mungkin banyak yang tidak mengenal tempat ini. Baturaja merupakan Ibu Kota dari sebuah Kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu Kabup...
-
Warga Indonesia.. warga taat Hukum bagi yang melanggar,,, pasti kena sanksi.. di cari Polisi... lalu di adili Menggunakan Hukum yang berlaku...
-
Setelah sekian lama Browsing mencari sejraha kota ku sendiri.. akhirnya kau nemuin juga sejarah singkat kota baturaja.... Ne dia cerita sing...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar disin
Budayakan berkomentar sehabis membaca
Untuk yang ingin men-copy paste, silakan cantumkan serta link ini di halaman anda...